Jumat, 07 Oktober 2011

Creative Problem Solving

    Pernahkah anda mempunyai masalah? bagaimanakah anda menghadapi suatu masalah? apakah marah, bingung, frustasi atau pasrah? Ada sebagian orang bereaksi cepat jika menghadapi sesuatu masalah. Sama seperti orang kebanyakan jika saya menghadapi masalah pertama yang bereaksi adalah jantung saya yang berdegup lebih kencang, dan langsung saya berpikir siapa yang menyebabkan hal ini terjadi?
    Mencari subyek untuk diipersalahkan dalam menyelesaikan masalah adalah hal yang sering dilakukan, dan lazimnya kita sebut "kambing hitam". namun kali ini saya mencoba untuk tidak mencari kambing hitam atas masalah yang saya hadapi. Saya berpikir seribu langkah dengan apa yang saya hadapi.
    Saya mencoba berpikir realistis, tentang diri saya. Saya boleh mempunyai mimpi yang tinggi. saya boleh mempunyai cita cita menjadi seorang CEO, atau seorang Pengajar yang baik. Saya boleh bermimpi menjadi seorang ibu rumahtangga sekaligus bekerja.
     Tapi ternyata hidup adalah pilihan, dan kita harus memilih. Jabatan, karir dan penghargaan tidak dapat kita peroleh dengan cuma cuma,semua ada faktor  diluar kendali diri kita masing masing.
     Pernahkah anda bertanya kenapa saya tidak naik pangkat? Mengapa saya gajinya tidak naik? mengapa dia lebih sukses dari saya? mengapa saya tidak bisa lebih baik dari mereka? seribu macam pertanyaan sehingga hal itu membuat kita semakin terpuruk dalam sebuah pertanyaan besar. Jika kita bekerja maka hal itu akan menyebabkan kita menjadi demotivasi, dan malas ke kantor. Sambil bekerja kita membuka web lowongan pekerjaan dan melihat lihat lowongan di koran. Dalam hati kita akan berkata, saya akan keluar dari pekerjaan ini dan saya pasti dapat gaji dan posisi lebih baik.
    Hari berlalu dan kita tidak dipanggil ke tempat yang baru, atau ketempat yang sudah kita lamar. Mulailah kita dengan rutinitas bekerja dan dibumbui dengan perbincangan antar sesama teman, mulai timbulah pergunjingan yang awalnya karena kekecewaan kita pada perusahaan dimana kita bekerja.
    Semua itu sudah pernah saya alami dan saya rasakan, betapa berat memang, namun saya berpikir, bahwa saya harus keluar dari semua rutinitas saya. Saya harus tetap menjadi karyawan yang profesional, karena saya digaji oleh perusahaan. Saya tidak boleh bergunjing dan bergosip ria.....saya harus mulai dari diri saya. dan sejak saat itu saya berpikir untuk dapat memecahkan masalah secara kreatif. Tidak perlu dari orang lain, tidak perlu menunggu gaji saya naik, tidak perlu penghargaan dari atasan. Semua saya mulai dari diri saya sendiri yaitu dengan 1 langkah mudah. SALURKAN KELEBIHAN ENERGI KITA untuk hal hal yang positif....
   Mulailah saya di rumah menekuni gambar mengambar desain baju, melukis pemandangan dan mengajak anak anak saya beraktivitas menggambar. Dari situ timbul banyak ide dengan berbagai macam barang bekas di rumah saya....saya membuat bunga bunga kecil dari kain perca....
Bersyukurlah saya...bahawa meskipun saya tidak mendapat bonus berlebih dari perusahaan namun saya berhasil menciptakan bonus saya sendiri, tanpa tergantung orang lain .....
Dan...jadilah suatu  pemecahan masalah dengan berpikir kreatif.....selamat mencoba

2 komentar:

  1. saat ini saya mungkin dalam kondisi yang sedang berusaha mencari creative problem solving seperti mbak. tapi kondisi saya agak lebih sulit, pertama di rumah tangga saya(saya+istri+anak), hanya saya lah pencari nafkah, jadi ketika membaca iklan-iklan lowongan kerja di koran memang terasa ngiler juga untuk mencoba. tapi apa daya? rata-rata lowongan kerjaan itu mensyaratkan 3 bulan masa percobaan. nah waktu saya masih bujangan pasti saya akan mencobanya. tapi sekarang saya sudah berkeluarga dan mempunyai 1 anak, suatu hal yang tidak baik jika saya mempertaruhkan itu semua.

    dan untuk solusi yang mbak temukan, sekarang saya sedang berusaha untuk mendapatkan timing agar bisa seperti mbak :)

    doakan yah :D

    BalasHapus
  2. Hi Mas Idon, ...Memperbaiki suatu keadaan menjadi lebih baik lagi adalah keinginan setiap manusia.Siapa sih yang tidak ingin lebih baik, pasti semua ingin lebih baik. Yang jadi masalah adalah kita mau mulai kapan? dan berani menanggung resikonya. Resiko itu ada yg menguntungkan dan merugikan, jadi kita harus siap siap. Misalnya mas Trie pengen mendapat pekerjaan baru yg lebih baik tetapi takut untuk mengalami masa probation 3 bulan ( kira kira lulus gak ya?)...Nah untuk yg diluar kendali kita kita hanya bisa berdoa. tetapi untuk yang dibawah kendali kita, kita coba kendalikan misalnya Mas Trie punya kemampuan IT yg canggih, nah itu bisa kan dimanfaatkan untuk membantu orang lain, nah dari situ bisa kan dapat uang tambahan. Biasanya pekerjaan yg kita lakukan karena hobi hasilnya akan diluar dugaan kita.....coba deh...tar jgn lupa traktir ya kalau dapat....xixixixiix

    BalasHapus