Senin, 15 September 2014

Persepsi dan Pengambilan Keputusan

Dalam kehidupan sehari hari tanpa kita sadari kita sering menilai, memikirkan dan akhirnya mengambil suatu keputusan atau kesimpulan  karena persepsi yang kita punya. Dalam diskusi dengan kolega, persepsi dapat menjadi suatu pembicaraan yang tidak akan pernah ada ujungnya karena masing masing mempunyai persepsi berdasarkan pengalaman, referensi bahkan juga ada yang berdasarkan informasi liar dari mulut ke mulut yang lebih dikenal dengan gosip. Semua itu tergantung individu dalam menyikapinya, dan pilihan setiap individu untuk menyaring semua informasi yang mereka dapatkan.

Lalu apakah persepsi itu sendiri? menurut Stephen P. Robbins , dalam bukunya " Organizational Behaviour" Persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk mengelola dan menafsirkan kesan indera mereka dalam rangka memberikan makna kepada lingkungan mereka. Meski demikian apa yang dipresepsikan seseorang dapat berbeda dari kenyataan obyektif. Meskipun tidak selalu berbeda namun sering terdapat ketidaksepakatan. 

Kita pernah melihat sebuah gelas berisi setengah air sirup di dalamnya. Kita dapat mencoba untuk menanyakan kepada dua atau tiga orang sebenarnya posisi gelas tersebut bagaimana. Kemungkinan jawaban akan ada beberapa jawaban tergantung persepsi masing masing, bisa jadi ada yang menjawab gelas itu setengah terisi air sirup, ada yang mengatakan gelas itu isinya setengah udara, ada yang mengatakan gelas itu setengah kosong ada pula yang mengatakan gelas itu tidak terisi penuh.

 Dari dua contoh tersebut persepsi dipengaruhi oleh keadaan, waktu, tempat di mana si wanita tadi kita  lihat di dua tempat yang berbeda. Tentu penilaian kita akan berbeda pada saat kita berada di mall dan kita berada di lingkungan yang lebih serius yaitu lembaga pendidikan atau sekolah, dari dua hal ini timbul persepsi yang berbeda.

Kemudian bagaimana dengan pengambilan keputusan atau kesimpulan? apakah anda mengambil keputusan atau kesimpulan berdasarkan persepsi pribadi atau persepsi kelompok? 

Mengambil suatu keputusan terjadi karena adanya suatu masalah dan keputusan harus segera diambil. Untuk mengambil keputusan ini hendaknya harus bersifat rasional agar hasilnya dapat optimal. Kita tidak boleh menilai apalagi mengambil suatu keputusan berdasarkan persepsi semata namun ada langkah langkah yang harus dilakukan agar keputusan yang diambil itu optimal dan bersifat rasional.
Adapun langkah mengambil keputusan dimulai dengan mendefinisikan masalah, mengidentifikasikan kriteria keputusan, memberikan bobot terhadap kriteria yang akan diambil, mencari alternatif kemudian mengevaluasinya dan memilih alternatif yang terbaik.

Namun perlu diingat bahwa mengambil keputusan secara rasional perlu suatu asumsi tentang permasalahan yang ada diantaranya seperti  kejelasan masalah serta tidak adanya batasan waktu dan biaya dan kriteria yang diambilnya dapat diberikan bobot sehingga dapat dipilih alternatif keputusan yang rasional.


alam kehidupan sehari hari kita sering dihadapkan pada suatu penarikan kesimpulan karena adanya suatu berita yang kemungkinan belum tentu kebenarannya dan kita sudah mengambil suatu persepsi untuk seseorang atau suatu masalah.


Apakah anda sering melakukannya?
Dalam hal ini kita bisa meminjam peribahasa " tak kenal maka tak sayang" Jadi jika waktu anda terbatas maka hindari persepsi negatif dan bangun suatu persepsi positif dan waktu yang akan menjawab kesimpulan yang anda persepsikan.

Yasinta for OPNKU 16 September 2014 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar