Minggu, 20 Mei 2012

DI MATTEO  – CHELSEA & SEMANGAT JUANGNYA
                       



Chelsea Jawara Liga Champions 2012 ( Foto : Detik Sport) 
Setelah  melalui perjuangan  dan penantian yang panjang, akhirnya Chelsea memenangkan drama adu pinalti  dengan  Bayern Munchen. Sebuah drama yang menegangkan ada teriakan bahagia, bangga dan lepas karna kemenangan yang diraih.


Menilik komentar para pemerhati  bola yang memprediksi bahwa selalu lahir juara baru di Olympic Arena(Allianz Arena), kemenangan Chelsea menguatkan prediksi dan seolah olah menjadi pembenaran bahwa di  Allianz Arena selalu mencetak pemenang baru.

                                           
Terlepas prediksi banyak pemerhati bola baik dalam maupun luar negri, perjuangan Chelsea patut diacungi  jempol.  Bagaimana tidak, klub yang   sempat tersesok seok di awal liga Primer Inggris musim 2011-2012 ini, harus berjuang keras untuk mencapai puncak dengan  dominasi tim tim unggulan. Kita tengok ke belakang, di awal penyisihan liga Champions , Chelsea mengalami  cukup banyak tekanan   dari  12 kali  kali pertandingan di liga Inggris   hanya 3 kali menang selebihnya seri dan bahkan kalah. Tekanan ini berujung pada didepaknya manajer   tim  Andre Villas Boas  di awal 2012 yang lalu.

Kala itu juga muncul  rumor yang beredar  bahwa manajer tim  mengalami konflik internal dengan beberapa pemain senior seperti Didier Drogba, John Terry dan yang paling santer dengan Frank Lampard. Taktik baru dan  strategi baru diterapkan oleh Andre Villas Boas sebagai manajer tim, tak pelak hal ini menjadikan beberapa kali hasil yang tidak optimal. Ditambah lagi dengan  dibangkucadangkannya beberapa pemain senior dalam beberapa pertandingan. Didir  Drogba pemain yang selalu menjadi starter di setiap laga harus dibangku cadangkan oleh AVB julukan Andre Villas Boas. AVB lebih memilih Fernando Torres untuk menjadi starter. Bukan hanya itu saja Frank Lampard juga mengalami nasib yang sama dengan  duduk dibangku cadangan. AVB lebih memilih pemain muda lainnya. Sebenarnya tidak ada yang salah dari itu semua, namun mengapa terjadi konflik internal hingga akumulasinya para pemain senior mengkritik taktik yang dipakai AVB dalam pertandingan di Liga Primer.  AVB tidak salah, pun pemain senior juga tidak bisa disalahkan. Masing masing mempunyai  argumentasi sendiri dan ego sendiri yang seharusnya dapat diselesaikan.


AVB sebagai manajer baru membawa banyak perubahan dengan memilih menurunkan pemain muda dan  konsekwensinya pemain senior harus legowo untuk menjadi pilihan kedua. Pemain senior yang merasa lebih tahu tentang tim merasa merekalah yang cukup tahu tentang tim. Seperti yang dikatakan oleh David Luiz yang dimuat di detiksport beberapa waktu yang lalu.   Menyikapi konflik intern klub itu, Luiz coba menasehati Lampard agar seniornya di Chelsea itu menyingkirkan ego-nya dan tidak menganggap dirinya adalah pemain bintang yang tidak tersentuh.


Namun setelah Roberto Di Matteo datang,  Di Matteo mencoba untuk meramu skuad yang sudah ada untuk tetap fokus meraih kemenangan di laga terakhir. Maklum waktu Di Matteo tidaklah lama hanya 2,5 bulan untuk meraih gelar yang tersisa dalam waktu terbatas. Ternyata dalam waktu 2,5 bulan Roberto Di Matteo mempersembahkan double winners yaitu piala FA dan Piala Liga Champions. Sungguh hasil yang sangat luarbiasa. Bagaimana tidak, Liga Champions adalah Liga bergengsi antar klub di Eropa dan ini gelar pertama untuk Chelsea sejak klub ini didirikan. Tentu semua orang akan menuju ke siapa pembesut club ini, lain tidak bukan adalah Roberto Di Matteo.


Roberto bak seorang penyelamat Chelsea setelah klub ini didera masalah prestasi dan intrik di dalamnya. Bahkan sampai para pemainpun mempersembahkan piala ini untuk sang pelatih. Sebut saja Didir Drogba, John Terry, Frank Lampard dan lainnya mempersembahkan piala ini untuk Di Matteo. Maklum saja sebagai kareteker masa depan Di Matteo masih dipertanyakan. Lain Di Matteo lain Didir Drogba yang sebentar lagi kontraknya juga akan segera berakhir.  Sebelum pertandingan baik Di Matteo maupun Drogba tidak lagi berpikir untuk masa depan mereka di klub namun mereka konsentrasi untuk hasil di laga final di Allianz Arena. Seperti ucapan Drogba berikut :"Yang paling penting untuk saya saat ini bukanlah masa depan saya, tetapi tim. Sungguh. Saya ingin memberikan segalanya bagi tim dan fans-nya. Baru setelah itu kita pikirkan yang lainnya," tukas penyerang berusia 34 tahun ini sebelum final berlangsung yang dikutip oleh Detiksport


Lain Drogba lain sang pelatih yang meramu skuad dengan sikap  tenangnya dan sepetinya Di Matteo dapat masuk ke tim dengan gaya manajemennya. Dia dapat meredakan masalah yang ada dan mengajak bersama sama untuk fokus dan berjuang untuk tim dengan mengesampingkan ego. Namun Di Matteo juga mempersembahkan kemenangan ini untuk Andre Villas Boas, hal ini kemungkinan karena Di Matteo ingin mengucapkan terimakasih karna AVB berani memberi kesempatan pemain pemain muda untuk turun dalam laga sebelumnya, meski hasilnya kurang dari harapan namun keberanian ini menjadikan para pemain muda untuk lebih percaya diri. Namun sepakbola bukanlah permainan satu pertandingan saja,semuanya akan diakumulasi dalam suatu periode tertentu. Seperti Liga inggris, Liga Champions dan kejuaraan lainnya. Dari perjalanan panjang tersebut AVB bagaimanapun ikut andil dan berperan dalam terbentuknya skuad yang tangguh meskipun tidak bisa dikatakan demikian secara mutlak karena musim belum berakhir saat dia dipecat. Di Matteo menjadi Eksekutor yang dapat meramu dan memoles sesuatu yang sudah diperjuangkan untuk menjadi suatu kenyataan. Polesan dengan sentuahan  rendah hati, mengayomi dan tangan dinginnya membuahkan hasil yang sempurna.


Meski Chelsea tidak lolos 4 besar di Liga Inggris yang berarti Chelsea tidak bisa ikut perhelatan liga Champions musim mendatang. Namun Chelsea tetap tidak menyerah dan dia tahu bagaimana caranya tetap berada di Liga paling bergengsi tersebut  di musim  mendatang dengan cara yang lain yaitu memenangi pertandingan dengan menjadi jawara Liga Champions 2012.


Banyak pelajaran dari kemenagan ini yaitu bahwa sesuatu yang kelihatannya di awal kelihatan buruk namun bukan berarti akan menjadikan hasil yang buruk diakhirnya.Untuk sebuah  keberhasilan sebuah tim, egoisme harus dibuang jauh dan melangkah untuk tujuan bersama. Keberhasilan tergantung dari usaha, semangat juang, dan percaya diri untuk menyelesaikan sampai akhir. Jangan pernah berhenti berusaha sebelum semuanya yang menjadi tujuan kita tercapai.

                                          
Congratulation Chelsea!! God Luck Di Matteo, see u on de next match .....Bravo Olahraga!!!



20 Mei 2012
Sinta Nugraha -  pecinta Olahraga 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar