Sabtu, 22 Maret 2014

Disiplin di Sekolah Tanggung Jawab Siapa?

Mengantar anak ke sekolah adalah rutinitas setiap pagi, tak terkecuali hari ini saya mengantar anak anak ke sekolah. Rutinitas ini dijalani selama anak anak masih terikat jadwal sekolah . Jam masuk sekolah pukul 06.30, jadi kami harus berangkat selambat lambatnya pukul 06.00 sudah harus keluar komplek. Lebih 1 menit saja, pasti jalanan sudah macet karena yang sekolah bukan hanya anak anak saya saja tetapi juga semua anak Indonesia berangkat pagi untuk bersekolah.

Beruntung beberapa bulan ini sepanjang jalan dari rumah ke sekolah sudah tidak ada pengerjaan galian,atau pengaspalan, sehingga waktu tempuh dari rumah ke sekolah kurang lebih 15 menit. Dengan waktu tempuh itu pasti anak anak tidak akan terlambat ke sekolah.  Sambil menunggu bel berbunyi saya beserta ibu ibu lainnya duduk di pinggiran kelas sambil mengamati anak kita masing masing. Tingkah dan candaan mereka kalau kita dengar pasti agak aneh dan sering membuat kita tersenyum dalam hati. maklum mereka masih polos dan baru tahun pertama di sekolah dasar. Setelah bel berbunyi semua anak tertib masuk ke kelas, dan kami para orang tua berangsur meninggalkan sekolah. Sayup sayup terdengar suara selamat pagi dan mulai berdoa pagi.

Tetapi begitu saya sampai pintu gerbang sekolah yang masih terbuka meskipun  bel sudah berbunyi,  masih ada saja anak yang berdatangan karena terlambat. Memang di sekolah anak saya jika datang terlambat diwajibkan ke ruang guru untuk menuliskan alasan keterlambatan. Atau kalau terlambatnya masih 10 menit diperbolehkan masuk namun setelah selesai berdoa pagi.

Sambil berjalan saya melihat ke lantai 2 karena ada kegaduhan di sana, sepertinya dari kelas 4 yang ternyata memang gurunya belum masuk ke kelas. Kemudian saya melihat 2 orang guru, baru datang menuju ke lantai 2. Rasanya aneh juga , di mana kelas lainnya sudah senyap dengan doa pagi dan mulai pelajaran , masih ada kegaduhan di kelas lainnya karena gurunya datang terlambat ke kelas.

Jika seperti ini sebenarnya siapakah yang tidak disiplin ya? muridnya atau gurunya? pertanyaan lain muncul ketika saya akan meninggalkan sekolah, masih ada saja murid murid yang berdatangan. Pertanyaan usil  saya muncul, sebenarnya  anaknya yang tidak disiplin atau orang tuanya yang mengantar sekolah ya yang tidak disiplin?

Hal yang lebih aneh lagi terjadi masih ada guru yang tergopoh gopoh lari menuju ruang guru untuk mengambil buku pelajarannya dan kemudian lari menuju kelasnya padahal bel sudah berbunyi kira kira 10 menit yang lalu. Sekarang saya baru tahu kenapa pintu gerbang sekolah tidak ditutup, hal itu untuk memfasilitasi mereka yang terlambat baik murid, guru, dan orang tua yang terlambat mengantar anaknya.

Jadi sebenarnya disiplin itu siapa yang harus menerapkan? anak? orang tua? guru? pihak sekolah? atau semuanya?
Kita sebagai orang tua, guru dan panutan anak anak, harus mulai menerapkan disiplin dari diri sendiri dan tentunya disertai komitmen kepada mereka. Pesan buat guru dan sekolah supaya memberikan komitmen yang tegas tentang disiplin, karena semua tingkah laku orang dewasa di seluruh Indonesia dimulai dari disiplin yang mereka terapkan sejak kecil. Jika tidak ada disiplin pastilah banyak ditemua kesemrawutan di mana mana, seperti yang sering kita jumpai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar